90 Kata-Kata Bijak Kehidupan Sehari-hari, Penuh Makna Mendalam


Postingan.com — Hidup seringkali terasa seperti berlari di atas treadmill yang kecepatannya terus bertambah. Kamu berlari kencang, napas terengah-engah, tapi rasanya tidak benar-benar sampai ke mana-mana. Di tengah kebisingan notifikasi, tenggat waktu, dan ekspektasi orang lain, mudah sekali kehilangan pegangan pada apa yang sebetulnya penting. Kita mencari jawaban di tempat-tempat yang rumit, padahal terkadang, yang kita butuhkan hanyalah pengingat sederhana.

Di sinilah letak kekuatan dari kata-kata bijak kehidupan sehari-hari. Bukan, ini bukan sekadar kalimat manis untuk menghiasi unggahan media sosial. Ini adalah jangkar. Ini adalah bisikan kebenaran yang, jika direnungkan, bisa menjadi kompas saat kamu merasa tersesat. Kata-kata ini adalah sari pati dari pengalaman jutaan manusia yang sudah lebih dulu merasakan jatuh dan bangun.

Mari kita jeda sejenak. Tarik napas. Kita akan menyelami 90 butir pemikiran, 90 perspektif yang bisa membantumu menavigasi keseharian. Bukan untuk mengubah hidupmu dalam semalam, tapi untuk memberimu sedikit cahaya di tikungan yang gelap, sedikit ketenangan di tengah badai yang riuh.

Tentang Diri Sendiri: Menemukan Jati Diri di Tengah Keramaian

Perjalanan paling panjang dan paling rumit dalam hidup bukanlah menjelajahi dunia, melainkan menjelajahi diri sendiri. Kamu bisa hafal jalanan kota, tapi seringkali buta arah di dalam labirin pikiranmu sendiri. Mengenal siapa kamu sebenarnya adalah fondasi dari segalanya. Tanpa itu, kamu hanya akan menjadi pantulan dari keinginan orang lain atau korban dari keadaan.

Kita sering sibuk mengurus citra, lupa mengurus esensi. Padahal, inti dari kata-kata bijak kehidupan sehari-hari seringkali berawal dari satu titik: pemahaman diri.

Menerima Kekurangan sebagai Bagian dari Proses

Kita hidup di era di mana semua orang tampak sempurna di layar. Tapi ingat, layar hanya menampilkan apa yang ingin diperlihatkan. Kamu tidak perlu menjadi sempurna. Kamu hanya perlu menjadi utuh. Menerima bahwa kamu punya retak adalah langkah pertama untuk membiarkan cahaya masuk.

1. Jangan sibuk memoles topengmu sampai kamu lupa wajah aslimu.

2. Kekuranganmu bukan untuk ditutupi, tapi untuk dipahami. Di situlah letak kekuatanmu yang paling unik.

3. Berhenti membandingkan halaman pertama ceritamu dengan halaman kedua puluh cerita orang lain.

4. Kamu adalah mozaik yang indah, tercipta dari kepingan yang utuh dan kepingan yang retak.

5. Damai dimulai saat kamu berhenti berperang dengan dirimu sendiri.

6. Menerima diri sendiri bukan berarti berhenti memperbaiki, tapi berhenti membenci.

Pentingnya Menjadi Autentik, Bukan Sekadar Ikut-ikutan

Arus dunia ini terlalu deras. Jika kamu tidak punya pegangan kuat pada nilai-nilaimu sendiri, kamu akan mudah terseret. Menjadi autentik itu menakutkan, karena itu berarti kamu berani tampil beda. Tapi, menjadi orang lain jauh lebih melelahkan. Keaslian adalah mata uang yang paling mahal.

7. Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri, daripada dicintai karena menjadi orang lain.

8. Jika semua orang berpikir sama, berarti tidak ada yang benar-benar berpikir.

9. Keberanian paling sunyi adalah memilih tetap menjadi dirimu sendiri di dunia yang terus-menerus memintamu menjadi orang lain.

10. Jangan mengecilkan dirimu hanya agar kamu muat di dalam kotak sempit yang dibuat orang lain.

11. Suara hatimu mungkin pelan, tapi dia tidak pernah berbohong. Dengarkan.

12. Energi yang kamu habiskan untuk berpura-pura adalah energi yang seharusnya kamu gunakan untuk bertumbuh.

Merawat Pikiran: Investasi Terbaik untuk Masa Depan

Apa yang kamu tanam di kebun pikiranmu, itulah yang akan kamu panen dalam tindakanmu. Pikiranmu adalah aset paling berharga sekaligus bisa menjadi musuh paling berbahaya. Merawatnya bukan kemewahan, tapi kebutuhan. Kamu tidak bisa mengontrol cuaca di luar, tapi kamu bisa memilih untuk membawa payung.

13. Pikiranmu adalah rumahmu. Jangan biarkan sampah menumpuk di dalamnya.

14. Kamu tidak bisa mengendalikan pikiran pertama yang muncul, tapi kamu bisa mengendalikan pikiran kedua yang meresponsnya.

15. Ketenangan bukanlah hidup tanpa masalah, tapi hidup dengan pikiran yang damai di tengah masalah.

16. Jangan percaya semua yang kamu pikirkan. Terkadang, pikiran hanyalah tamu yang usil.

17. Istirahat bukan tanda kelemahan. Ponsel saja perlu diisi dayanya, apalagi pikiranmu.

18. Hati-hati dengan apa yang kamu konsumsi. Bukan hanya makanan, tapi juga informasi.

Setelah berdamai dengan riuh di dalam kepala, saatnya kita melihat keluar. Kita tidak hidup sendirian di dunia ini. Mengenal diri sendiri adalah satu hal, tapi hidup berdampingan dengan orang lain adalah seni tersendiri. Ini adalah babak selanjutnya dalam perjalanan kita, di mana kata-kata bijak kehidupan sehari-hari membantu kita menavigasi hubungan.

Menjalani Hubungan: Seni Berelasi dengan Sesama

Manusia adalah makhluk sosial. Kita butuh terhubung. Tapi, hubungan—baik itu dengan teman, keluarga, atau pasangan—seringkali menjadi sumber kebahagiaan terbesar sekaligus sumber luka terdalam. Kuncinya ada pada keseimbangan antara memberi dan menerima, antara bicara dan mendengar, antara menetapkan batas dan membuka hati.

Memahami orang lain seringkali dimulai dari kemauan untuk berhenti sejenak dari asumsi kita sendiri. Kita harus belajar bahwa cinta dan respek adalah kata kerja.

Komunikasi Bukan Cuma Soal Bicara, tapi Mendengar

Kita seringkali mendengarkan bukan untuk memahami, tapi untuk membalas. Padahal, banyak konflik bisa dihindari jika kita benar-benar hadir saat orang lain bicara. Telinga yang mendengarkan dengan tulus adalah hadiah terindah yang bisa kamu berikan kepada orang lain.

19. Banyak orang pandai bicara, sedikit yang pandai mendengar. Jadilah yang sedikit itu.

20. Terkadang, orang tidak butuh solusi. Mereka hanya butuh didengarkan tanpa dihakimi.

21. Jeda antara tarikan napas dan responsmu adalah tempat di mana kedewasaan tumbuh.

22. Jangan gunakan kata-kata untuk menyerang. Gunakan untuk membangun jembatan.

23. Kejujuran tanpa empati adalah kekejaman.

Batasan (Boundaries) yang Sehat Itu Perlu

Mengatakan 'tidak' terkadang jauh lebih penting daripada mengatakan 'ya'. Batasan yang sehat bukanlah tembok untuk menjauhkan orang, tapi pagar untuk melindungi dirimu. Kamu tidak bisa menuang dari cangkir yang kosong. Mencintai orang lain tidak boleh mengorbankan cintamu pada diri sendiri.

24. Batasanmu adalah caramu mengajari orang lain bagaimana seharusnya memperlakukanmu.

25. Kebaikan hati yang tidak memiliki batasan adalah 'people-pleasing'.

26. 'Tidak' adalah kalimat utuh. Kamu tidak perlu menambah penjelasan.

27. Energi kamu terbatas. Jangan memberikannya kepada siapa saja yang meminta.

28. Kamu bertanggung jawab atas kebahagiaanmu sendiri, bukan kebahagiaan semua orang.

Memahami Perbedaan Sudut Pandang

Dua orang bisa melihat objek yang sama persis namun mendeskripsikannya secara berbeda. Keduanya bisa jadi benar. Dunia ini terlalu kompleks untuk dilihat hanya dari satu kacamata. kata-kata bijak kehidupan sehari-hari mengingatkan kita untuk rendah hati dalam berpendapat.

29. Sudut pandangmu dibentuk oleh pengalamanmu. Sudut pandang orang lain juga begitu. Hargai itu.

30. Tujuan diskusi bukanlah kemenangan, tapi pemahaman bersama.

31. Orang yang paling sulit kamu pahami adalah guru terbesarmu dalam hal empati.

32. Sebelum menghakimi, coba pakai sepatunya. Mungkin kamu bahkan tidak bisa berdiri tegak memakainya.

33. Setiap orang yang kamu temui sedang berjuang dalam pertempuran yang tidak kamu ketahui. Bersikap baiklah.

Memberi Tanpa Mengharap Kembali

Cahaya tidak pernah meminta bayaran karena telah menyinari. Air tidak pernah berhitung berapa banyak yang telah ia segarkan. Memberi dengan tulus adalah memberi tanpa agenda. Ini adalah bentuk energi paling murni dalam sebuah hubungan.

Seperti yang pernah dikatakan oleh penulis dan motivator, Dale Carnegie, "Kamu bisa mendapatkan lebih banyak teman dalam dua bulan dengan menjadi tertarik pada orang lain daripada yang kamu bisa dalam dua tahun dengan mencoba membuat orang lain tertarik padamu." Esensinya adalah ketulusan. Saat kamu memberi perhatian, waktu, atau bantuan tanpa pamrih, energi itu akan kembali padamu, meski seringkali dari arah yang tak terduga.

34. Memberi karena ingin dipuji adalah transaksi. Memberi karena peduli adalah kebaikan.

35. Jangan menghitung apa yang kamu beri. Fokus pada apa yang bisa kamu bagi.

36. Kebaikan kecil yang konsisten jauh lebih berdampak daripada kebaikan besar yang sesekali.

Hubungan yang sehat adalah tempat kita berteduh. Tapi, hidup bukan hanya soal hubungan yang mulus dengan orang lain. Ada kalanya, semesta melempar kita ke dalam badai yang tidak kita minta. Saat itulah kita diuji. Saat itulah kita perlu pegangan yang lebih kuat lagi.

Menghadapi Badai: Kata-Kata Bijak Saat Hidup Tak Sesuai Rencana

Semua orang punya rencana, sampai akhirnya realitas menampar wajah mereka. Hidup itu ahli dalam memberi kejutan. Kehilangan pekerjaan, patah hati, sakit, atau sekadar merasa tersesat—semua itu adalah bagian dari kurikulum kehidupan. Pertanyaannya bukan "Kenapa ini terjadi padaku?", tapi "Apa yang bisa aku pelajari dari ini?"

Ini adalah bab di mana kata-kata bijak kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai pelampung. Saat kamu merasa akan tenggelam, kata-kata ini membantumu tetap mengapung.

Kegagalan Adalah Data, Bukan Vonis Mati

Kita terlalu takut pada kata 'gagal'. Padahal, gagal adalah proses ilmiah paling natural di dunia. Seorang ilmuwan tidak gagal, ia hanya menemukan 100 cara yang tidak berhasil. Kamu tidak gagal, kamu hanya sedang mengumpulkan data tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak.

37. Kegagalan adalah memar, bukan tato. Ia akan pudar.

38. Jangan biarkan satu kegagalan mendefinisikan seluruh ceritamu. Itu hanya satu bab yang buruk.

39. Orang sukses bukan yang tidak pernah gagal, tapi yang tidak pernah menyerah.

40. Jika kamu tidak pernah gagal, itu tandanya kamu tidak pernah mencoba sesuatu yang baru.

41. Jatuh itu biasa. Yang penting adalah seberapa cepat kamu memutuskan untuk bangkit.

42. Setiap 'salah' membawamu lebih dekat pada 'benar'.

Belajar Ikhlas dan Melepaskan Kontrol

Kamu tidak bisa mengendalikan angin, tapi kamu bisa mengatur layarmu. Ada hal-hal yang berada di luar kuasamu, dan semakin keras kamu mencoba mengontrolnya, semakin kamu menderita. Ikhlas bukanlah menyerah, tapi menerima realitas agar kamu bisa bergerak maju dengan lebih ringan.

Filsuf Stoik, Epictetus, pernah berkata, "Bukan hal-hal yang mengganggu kita, tetapi penilaian kita tentang hal-hal itu." Badai itu sendiri netral. Penilaianmulah yang membuatnya menjadi 'bencana'. Melepaskan kontrol atas apa yang tidak bisa kamu ubah adalah kunci ketenangan jiwa.

43. Menggenggam terlalu erat hanya akan menyakiti tanganmu. Terkadang, melepaskan adalah bentuk cinta terbesar pada diri sendiri.

44. Ikhlas adalah saat hatimu berkata 'tidak apa-apa' bahkan ketika otakmu berteriak 'ini tidak adil'.

45. Jangan merusak hari ini dengan mengkhawatirkan hari esok yang belum tentu terjadi.

46. Memaafkan bukan untuk mereka, tapi untukmu. Agar kamu tidak perlu lagi membawa beban itu.

47. Tuhan, beri aku ketenangan untuk menerima apa yang tak bisa kuubah, keberanian untuk mengubah apa yang bisa kuubah, dan kebijaksanaan untuk membedakannya. (Reinhold Niebuhr - Serenity Prayer)

48. Pintu yang tertutup seringkali adalah jalan menuju pintu yang lebih baik, yang tidak akan kamu temukan jika kamu terus menggedor pintu yang lama.

Resiliensi: Kemampuan untuk Bangkit Lagi

Bambu tidak patah saat diterpa angin kencang; ia melengkung, lalu tegak kembali. Itulah resiliensi. Ini bukan tentang seberapa keras kamu bisa dipukul, tapi seberapa cepat kamu bisa pulih dan beradaptasi. Luka akan membentukmu, tapi jangan biarkan luka itu mengeraskan hatimu.

49. Karakter, seperti foto, berkembang dalam kegelapan.

50. Jangan berdoa agar hidupmu dimudahkan. Berdoalah agar kamu dikuatkan.

51. Kamu jauh lebih kuat dari yang kamu kira. Kamu sudah melewati 100% hari-hari terburukmu.

52. Bintang butuh gelap untuk bisa bersinar terang.

53. Waktu tidak menyembuhkan semua luka. Tapi ia memberimu ruang untuk belajar hidup dengannya.

54. Napasmu adalah jangkar. Saat duniamu berguncang, kembalilah ke napasmu.

Saat badai mereda dan kamu berhasil melewatinya, kamu akan menyadari bahwa kamu lebih kuat dari sebelumnya. Kamu kembali pada realitas sehari-hari, namun dengan perspektif baru. Realitas itu seringkali berpusat pada satu hal: bekerja, berkarya, dan mengejar sesuatu yang kita sebut mimpi.

Pekerjaan dan Mimpi: Menemukan Makna dalam Rutinitas


Baca Juga: 100 Kumpulan Kata-Kata Bijak Kehidupan yang Menenangkan Pikiran

Kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk bekerja. Jika pekerjaan hanya dimaknai sebagai cara mencari uang, hidup akan terasa sangat hampa. Pekerjaan, karier, atau apapun sebutannya, seharusnya menjadi medium ekspresi dirimu, tempatmu bertumbuh, dan caramu berkontribusi.

Tentu, tidak semua orang bisa bekerja sesuai passion. Tapi setiap orang bisa membawa passion ke dalam pekerjaan mereka. Di sinilah kata-kata bijak kehidupan sehari-hari berperan, mengingatkan kita tentang pentingnya etos kerja dan tujuan.

Bekerja Cerdas, Bukan Hanya Keras

Bekerja keras itu penting, tapi tanpa arah, itu hanya membuang energi. Tupai yang sibuk berlari di roda mungkin berkeringat, tapi ia tidak ke mana-mana. Berhenti sejenak, evaluasi, dan temukan cara yang lebih efisien. Hasilmu ditentukan oleh fokusmu, bukan oleh jumlah jam kerjamu.

55. Jangan hanya sibuk. Sibuklah untuk hal yang penting.

56. Bekerja cerdas adalah tahu apa yang harus diabaikan.

57. Satu jam fokus penuh lebih baik daripada lima jam bekerja sambil terdistraksi.

58. Multitasking adalah ilusi. Itu hanyalah caramu merusak dua pekerjaan sekaligus.

59. Manajemen waktu sebenarnya adalah manajemen prioritas.

60. Selesaikan pekerjaan terberatmu di pagi hari, sisa harimu akan terasa lebih ringan.

Konsistensi Mengalahkan Bakat yang Malas

Bakat itu hadiah, tapi konsistensi adalah kekuatan super. Tetesan air bisa melubangi batu bukan karena kekuatannya, tapi karena konsistensinya. Jangan remehkan kemajuan kecil yang kamu buat setiap hari. Jika ditumpuk, itu akan menjadi gunung.

61. Bakat akan membawamu ke pintu, tapi konsistensi yang akan membawamu melewatinya.

62. Kamu tidak harus hebat untuk memulai, tapi kamu harus memulai untuk menjadi hebat.

63. Motivasi itu yang membuatmu memulai. Kebiasaan (konsistensi) itu yang membuatmu terus berjalan.

64. Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian.

65. Jangan menunggu 'mood' datang. Ciptakan 'mood' itu.

66. Versi dirimu setahun dari sekarang adalah hasil dari apa yang kamu lakukan hari ini.

Menikmati Proses, Bukan Terobsesi Hasil Akhir

Jika kamu hanya bahagia saat mencapai tujuan, kamu akan menghabiskan sebagian besar hidupmu dalam ketidakbahagiaan. Tujuan itu penting sebagai arah, tapi kebahagiaan sesungguhnya ada pada perjalanannya. Nikmati proses belajarnya, nikmati proses jatuhnya, nikmati proses tumbuhnya.

67. Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan akhir.

68. Jangan terburu-buru. Hal-hal hebat butuh waktu.

69. Fokus pada proses, maka hasil akan mengikutimu.

70. Hari ini kamu menanam. Kamu tidak bisa memanennya di hari yang sama. Bersabarlah.

71. Kebahagiaan bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tapi menginginkan apa yang kamu punya.

Arti 'Sukses' yang Sebenarnya Versi Kamu

Dunia punya standar suksesnya sendiri: rumah besar, mobil mewah, jabatan tinggi. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, pastikan itu adalah definisi sukses yang benar-benar kamu inginkan, bukan definisi yang dipaksakan oleh lingkungan. Definisikan sukses versimu sendiri.

72. Sukses adalah bisa tidur nyenyak di malam hari dengan hati yang damai.

73. Sukses adalah ketika kamu tidak perlu lagi memperkenalkan dirimu. (Meskipun ini terdengar ambisius, esensinya adalah karyamu yang bicara).

74. Bukan tentang seberapa banyak yang kamu kumpulkan, tapi seberapa banyak yang kamu bagikan.

75. Sukses sejati adalah ketika kamu bisa melihat ke cermin dan menyukai orang yang balas menatapmu.

Mengejar mimpi itu penting, bekerja keras itu perlu. Tapi apa gunanya memiliki segalanya jika kamu lupa cara menikmati pemandangan di sepanjang jalan? Apa artinya sampai di puncak jika kamu kehilangan dirimu dalam pendakian? Ini membawa kita ke babak terakhir, dan mungkin yang paling penting.

Kesederhanaan dan Rasa Syukur: Kunci Kebahagiaan Sejati

Kita telah membahas diri sendiri, hubungan, badai, dan pekerjaan. Sekarang, kita sampai pada benang merah yang menyatukan semuanya: rasa syukur. Kebahagiaan bukanlah tentang memiliki lebih banyak, tapi tentang mencukupkan dengan apa yang ada.

Di dunia yang terus berteriak "lagi, lagi, dan lagi," kesederhanaan adalah sebuah bentuk pemberontakan yang elegan. kata-kata bijak kehidupan sehari-hari seringkali bermuara pada satu hal: kebahagiaan itu ada di sini, saat ini, dalam hal-hal kecil yang sering kita abaikan.

Menemukan Indah dalam Hal-Hal Kecil

Kita sering menunggu momen-momen besar: kelulusan, pernikahan, promosi. Kita lupa bahwa hidup adalah rangkaian dari momen-momen kecil. Secangkir kopi di pagi hari, obrolan ringan dengan sahabat, langit senja yang indah. Itulah hidup yang sesungguhnya.

76. Hidup bukanlah menunggu badai berlalu, tapi belajar menari di tengah hujan.

77. Kebahagiaan seringkali menyelinap masuk melalui pintu yang tidak kamu sadari sedang terbuka.

78. Nikmati hal-hal kecil, karena suatu hari kamu akan menoleh ke belakang dan menyadari bahwa itu adalah hal-hal besar.

79. Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum. Tersenyumlah, dan kamu akan merasa lebih bahagia.

80. Keindahan sejati seringkali berbisik, bukan berteriak. Kamu harus tenang untuk mendengarnya.

Bersyukur Mengubah yang Cukup Menjadi Lebih

Rasa syukur adalah katalisator. Ia mengubah apa yang kita miliki menjadi 'cukup', dan bahkan 'lebih'. Ia mengubah makan malam sederhana menjadi pesta, mengubah rumah biasa menjadi istana, mengubah orang asing menjadi teman. Syukur memindahkan fokusmu dari apa yang kurang menjadi apa yang melimpah.

81. Syukur bukanlah yang kamu ucapkan saat semua baik-baik saja. Syukur adalah yang kamu rasakan saat segalanya tidak sempurna.

82. Apa yang kamu fokuskan, itu yang akan berkembang. Fokus pada kekurangan, kamu akan selalu merasa kurang. Fokus pada keberlimpahan, kamu akan selalu merasa cukup.

83. Rumput tetangga tidak lebih hijau. Kamu hanya perlu menyirami rumputmu sendiri.

84. Orang yang paling bahagia bukanlah yang memiliki yang terbaik dari segalanya, tapi yang membuat segalanya menjadi yang terbaik.

Hidup Minimalis Bukan Berarti Kekurangan

Minimalisme bukanlah tentang memiliki lebih sedikit, tapi tentang memberi ruang untuk lebih banyak hal yang penting. Ini tentang menyingkirkan kekacauan—baik fisik maupun mental—agar kamu bisa fokus pada apa yang benar-benar memberimu kebahagiaan: pengalaman, hubungan, dan pertumbuhan.

85. Semakin sedikit barang yang kamu miliki, semakin sedikit barang yang 'memiliki' kamu.

86. Cintai orang, gunakan barang. Bukan sebaliknya.

87. Kualitas hidupmu tidak diukur dari jumlah barang yang kamu kumpulkan, tapi dari kualitas hubungan yang kamu bangun.

88. Kekayaan sejati adalah memiliki waktu luang untuk melakukan apa yang kamu cintai.

Merayakan 'Detik Ini'

Satu-satunya waktu yang benar-benar kamu miliki adalah saat ini. Masa lalu adalah kenangan, masa depan adalah imajinasi. Jangan menghabiskan 'sekarang'-mu dengan mengkhawatirkan 'nanti' atau menyesali 'kemarin'. Hadir seutuhnya.

89. Jika kamu depresi, kamu hidup di masa lalu. Jika kamu cemas, kamu hidup di masa depan. Jika kamu damai, kamu hidup di masa sekarang. (Lao Tzu)

90. Satu-satunya momen yang pasti adalah detik ini. Jangan sia-siakan.

Penutup: Dari Kata Menjadi Tindakan

Kita sudah menjelajahi 90 kata-kata bijak kehidupan sehari-hari. Dari riuhnya isi kepala, rumitnya hubungan, terjalnya rintangan, sibuknya pekerjaan, hingga tenangnya rasa syukur. Tapi, kata-kata ini akan tetap menjadi kata-kata jika tidak dihidupkan.

Kekuatan sejati mereka bukan saat dibaca, tapi saat dipraktikkan. Inspirasi itu murah, yang mahal adalah eksekusinya. Jangan mencoba menerapkan semuanya sekaligus. Pilih satu saja. Satu kutipan yang paling 'kena' di hatimu hari ini. Pegang itu. Jadikan itu temanmu melangkah hari ini. Karena pada akhirnya, hidup yang bijak adalah kumpulan dari hari-hari yang dijalani dengan sadar.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak